Pages

Kamis, 18 Maret 2010

Koran Akan Dibuat 3 Dimensi


Tak hanya film ataupun televisi saja yang mulai keranjingan tampilan tiga dimensi (3D). Surat kabar alias koran pun coba mencicipi kemajuan teknologi ini.

Hal inilah yang coba dilakukan oleh surat kabar di Belgia, La Derniere Heure’s. Memang belum semua edisi di surat kabar ini mengusung konsep 3D, mereka hanya membuatnya dalam edisi khusus.

Selain itu, tampilan 3D yang disajikan juga hanya berlaku untuk kumpulan foto dan iklan di dalam media tersebut. Untuk melihat efek ‘tampak nyata’ dari teknologi 3D ini, pembaca harus menggunakan lensa khusus, yang tentunya sudah tersedia di dalam paket penjualan.
“Tujuan kami untuk membuat seluruh halaman menjadi 3D,” umbar Chief Editor La Derniere Heure’s, Hubert Leclerq. Ia menambahkan, perlu waktu hingga dua bulan untuk mempersiapkan edisi khusus ini.

“Kami sering mendengar tentang film bioskop, televisi dan game 3D. Lalu kami mencoba untuk membuat terobosan dengan ini (surat kabar 3D-red.),” lanjut Leclerq.

Salah satu film 3D yang dimaksud Leclerq tentu saja Avatar. Dengan efek memukau yang tersaji, film fiksi ini pun berhasil menangguk rentetan kesuksesan baik dari segi finansial maupun penghargaan. Mungkin, harian La Derniere Heure’s pun berharap nasib serupa dari penggunaan teknologi 3D tersebut.

Misi optimistis memang boleh saja diusung, namun kembali lagi semuanya itu diserahkan ke pasar yang sudah bisa menerima atau tidak. Jika mendapat sambutan, boleh jadi proyek ini akan berlanjut sedangkan jika gagal sepertinya industri masih harus kesiapan pasar.

Sebab untuk membuat surat kabar 3D ini bukan hanya terhadang oleh kendala teknis, namun juga dari ketersediaan modal yang tentunya butuh dana yang lebih besar ketimbang versi konvensional. (Detik/AFP)



sumber : http://www.ndaruchan.co.cc/2010/03/tak-hanya-film-ataupun-televisi-saja.html

Awas! Ada Asteroid Menuju Bumi


Bumi mungkin terancam oleh asteroid besar dan mungkin diperlukan kapal antariksa untuk membelokkan trayeknya, begitulah pernyataan Kepala Badan Antariksa Rusia Anatoly Perminov.

Anatoly Perminov menyatakan bahwa Badan Antariksa Rusia akan segera mengadakan pertemuan untuk mempertimbangkan misi ke Apophis, asteroid yang mengancam Bumi tersebut, demi menunda kiamat.
Perminov mengatakan di radio bahwa kalau proyek ini sudah disetujui, dia akan mengundang NASA, Badan Antariksa Uni Eropa, Badan Antariksa China, dan pihak lainnya untuk bergabung.

Berita ini mengejutkan Badan Antariksa Amerika Serikat yang berpendapat bahwa ancaman jatuhnya bongkahan batu yang kira-kira berukuran 270 meter itu ke Bumi pada 2029 kemungkinannya cuma 1 per 37, jadi kemungkinan besar tak akan terjadi.

NASA lebih berpendapat bahwa asteroid itu akan melewati Bumi, dan masih akan ada jarak aman sekitar 28.968 km.

Namun, ada kemungkinan sangat kecil bahwa Apophis bisa menabrak Bumi pada 2035 walaupun sekali lagi kemungkinan ini yang tadinya 1 per 45.000 telah dihitung kembali dan mengecil jadi 1 per 250.000.

Namun, Perminov bersikeras bahwa asteroid itu adalah ancaman. Dia tak memberi detil jelas tentang bukti kemungkinan terjadinya tumbukan, tapi dia mengatakan bahwa dia telah diberi tahu para ilmuwan bahwa asteroid itu makin dekat.

“Saya tak ingat pastinya, tapi sepertinya (asteroid itu) bisa menabrak Bumi pada 2032,” tuturnya. “Keselamatan banyak orang taruhannya. Kita harus mengalokasikan beberapa ratus juta dolar dan membangun sistem untuk mencegah terjadinya tabrakan daripada berdiam diri menunggu bencana terjadi dan matinya ratusan ribu orang.”

Para ilmuwan telah lama mengemukakan berbagai teori strategi untuk membelokkan asteroid.

Ada yang mengusulkan mengirimkan semacam satelit untuk mengorbiti asteroid itu agar perlahan-lahan trayeknya berubah. Ada juga yang mengusulkan mengirim pesawat antariksa untuk menabrak asteroid itu sehingga momentumnya berubah atau menggunakan senjata nuklir untuk menembaknya.

Perminov tak mengumumkan detil apa-apa tentang proyek itu karena menurutnya masih banyak hal yang harus dipikirkan dulu. Namun, dia mengatakan bahwa misi itu tak akan memakai senjata nuklir.

Film Hollywood Deep Impact dan Armageddon telah menggambarkan misi antariksa untuk mencegah bencana Bumi ditabrak benda ruang angkasa. Di kedua film itu para awak kapal memakai senjata nuklir untuk mencegah tabrakan.

“Menurut perhitungan masih sempat dibuat suatu pesawat antariksa khusus yang bisa mencegah tumbukan tanpa menghancurkan asteroid itu dan tanpa meledakkan senjata nuklir apa pun,” kata Perminov, “Ancaman tumbukan bisa dihindari.”

Boris Shustov, Kepala Institut Astronomi milik Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, menyambut pernyataan Perminov sebagai tanda bahwa para petinggi akhirnya menyadari ancaman asteroid secara umum.

“Apophis hanyalah contoh, masih banyak benda-benda ruang angkasa lain yang tak kita ketahui,” dia menyatakan pada kantor berita RIA Novosti.

Copyright : Kompas.com

Kepala Firaun Raksasa Ditemukan

KAIRO, Para arkeolog di Mesir menemukan kepala raksasa dari granit merah di lokasi yang dikenal kaya dengan peninggalan Mesir kuno di Luxor. Dewan Purbakala Mesir mencetuskan, Minggu (28/2/2010), bahwa kepala tersebut adalah citra dari salah satu firaun Mesir yang paling terkenal yang bertakhta kira-kira 3.400 tahun yang lalu.

Kepala batu dari Amenhotep III itu berukuran setinggi pria dewasa dan digali dari reruntuhan kuil yang juga merupakan kuburan firaun di kota selatan Luxor.
Kepala ekspedisi yang menemukan kepala tersebut mengatakan bahwa temuan ini adalah citra wajah Amenhotep III yang paling utuh sepanjang sejarah.

“Patung lainnya biasanya sudah ada kerusakan, entah ujung hidungnya atau wajahnya sudah terkikis,” kata Dr Hourig Sourouzian, yang telah memimpin tim ekspedisi Mesir-Eropa pada situs itu sejak 1999. “Tapi kali ini, dari ujung mahkotanya sampai dagu, semuanya terukir dan terpoles dengan indahnya, tak ada yang rusak,” ungkapnya.

Kepala itu merupakan bagian dari sebuah patung besar yang ditemukan beberapa tahun lalu. Sebelumnya juga telah ditemukan bagian-bagian tubuh lain dari patung itu, yaitu lempengan pada punggung dan juga janggut adat yang nantinya akan disambung ke bagian kepala tadi.

Amenhotep III adalah kakek dari firaun kecil yang terkenal, yaitu Tutankhamun, yang memerintah pada 1387-1348 SM pada masa kejayaan Kerajaan Baru Mesir dan menguasai kerajaan yang luas menghampar dari Nubia di selatan hingga Syria di utara.

Sourouzian mengatakan bahwa sang firaun itu masyur karena memimpin Mesir pada masa keemasannya di zaman ketika perdamaian dan kemewahan tersebar di seluruh kerajaannya. Para pengrajin masa itu juga mempertajam keahlian artistik mereka sehingga terlihat dari bentuk simetris kepala yang ditemukan itu.

“Andaikata dia (Amenhotep III) benar-benar mirip patung ini, berarti ia pria yang sangat sangat tampan,” ucapnya.

Kuil pekuburan Amenhotep III sangat luas, tetapi sebagian besar telah rusak, mungkin karena banjir. Kini tembok-temboknya pun tak banyak tersisa.

Ekspedisi pimpinan Sourouzian telah menggali berbagai artefak dan patung-patungan dari reruntuhan itu, termasuk juga dua patung Amenhotep yang dibuat dari granit hitam yang ditemukan pada Maret lalu.


sumber : http://www.warungmp3.com/kepala-firaun-raksasa-ditemukan/